P&I Club

MT Liberty Kandas Di Kepri

Tentara Nasional Indonesia terus berusaha mengevakuasi kapal MT Liberty berbendera Kamerun dengan muatan minyak dari Venezuela yang telah kandas di perairan Pasir Panjang, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau hampir dua pekan lalu.

Kapal tersebut kandas di perairan Riau sejak 2 Desember lalu dan diketahui berangkat dari perairan Malaysia, pada 28 November 2023 dengan tujuan Tanjung Balai Karimun.

Kepala Dinas Penerangan Komando Armada I yang menangani wilayah laut Indonesia bagian barat. Letkol Laut Fajar Tri Rohadi mengatakan kapal hingga kini masih kandas tanpa ada kemajuan evakuasi yang berarti.


Fajar juga memastikan kapal pengangkut minyak tersebut tidak menumpahkan minyak ketika kandas.

“Tidak diterlihat tumpahan minyak,” terang Fajar.

Komandan Pangkalan Angkatan Laut Tanjung Balai Karimun Letkol Laut (P) Anro Casanova mengatakan saat ini evakuasi dilakukan dengan menarik kapal tersebut dengan enam unit tug boat, pada saat gelombang pasang tertinggi.

Sejauh ini, tidak diketahui adanya kebocoran kapal bermuatan sebanyak 139.000 ton seal oil, namun demikian TNI mengatakan telah mengambil langkah antisipasi.

“Sebagai langkah pencegahan, pihak perusahaan telah memasang oil spill boom di sekitar kapal guna mencegah tumpahnya minyak menyebar luas ke perairan sekitar dan pengamanan sekitar kejadian oleh 1 unit patkamla (patroli keamanan laut),” ujar Anro dalam keterangan pers yang diterima BenarNews.

Oil spill boom merupakan peralatan yang digunakan untuk melokalisir atau mengurung tumpahan minyak di air.

Anro mengatakan TNI telah bekerja sama dengan instans-instansi lainnya untuk mengevakuasi kapal tersebut.

Dia menduga kapal MT Liberty kandas saat menarik tarik jangkar ketika akan bergeser menuju dermaga PT. Oiltanking Karimun di Kepulauan Riau.

Sementara itu, Badan Keamanan Laut mengatakan masih memeriksa apakah kapal tersebut berizin resmi atau kapal gelap.


KSOP mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran.

Ini bukan kali pertama kapal tanker terjebak di wilayah perairan Kepulauan Riau. Pada November 2022, Young Yong, kapal tanker berusia 21 tahun yang terdaftar di Panama, terjebak di dekat pipa gas di lepas pantai Takong Kecil, sebuah pulau kecil di Kepulauan Riau.

Departemen Keuangan AS memberikan sanksi kepada kapal tanker tersebut pada November 2022 karena keterlibatannya dalam perdagangan minyak Venezuela dengan Iran, negara yang berada di bawah sanksi AS karena program nuklirnya.

Kapal tanker itu dilepaskan kembali dengan selamat pada akhir bulan itu.

Selat Malaka adalah salah satu jalur perairan terpenting di dunia yang menghubungkan Samudera Hindia dan Pasifik serta membawa sekitar seperempat perdagangan minyak dunia melalui laut.

Jalur ini juga sempit dan dangkal sehingga rentan terhadap kecelakaan dan kerusakan lingkungan.

Indonesia juga telah menindak pengiriman minyak ilegal di perairannya yang melibatkan kapal tanker yang diduga melanggar sanksi AS.

Pada bulan Januari 2021, kapal penjaga pantai Indonesia menyita dua kapal tanker minyak, Kapal MT Horse milik Iran dan MT Freya milik Panama, karena diduga melakukan transfer minyak dari kapal ke kapal tanpa izin di provinsi Kalimantan Barat.

Kapal tanker tersebut dibebaskan pada Mei 2021, setelah pengadilan mendenda mereka dan menghukum kapten mereka satu tahun penjara.

Pada Juli 2023, Penjaga Pantai Indonesia mencegat kapal tanker Iran lainnya dan kapal tanker berbendera Kamerun karena melakukan pemindahan ilegal serupa di Laut Natuna Utara. Kapal tanker Iran disita, sedangkan kapal tanker berbendera Kamerun berhasil lolos

sumber : benarnews.com
Rukan Gedung Gajah Unit ABC No. A2 Floor 3A

Jl. Dokter Saharjo no. 111 , Tebet Jakarta Selatan
Open in Map

(62 - 21) 83706706

Jam Kerja :
Senin - Jumat , 09.00 - 17.00


Partners